Pengemar dangdut di indonesia pasti mengenal
sosok penyanyi dangdut kawakan yakni imam s arifin. Penyanyi dangdut yang
terklenal di era 90 an ini lagu lagunya cukup terkenal dan fenomenal sekaligus banyak dinyayikan
semua orang yang menggemari musik dangdut. Tapi gini broo, sekarang kita mau
bahas perbedaan antara imam s arifin dengan iman pujiono.
Pasti semua bloger tertawan
bacanya dan bilang ih ngak penting banget sih? Mungkin juga ada yang bertanya siapa sih iman pujiono itu?
aku yakin pada ngak ada yang kenal dan kalaupun
di searcing di google pun pasti keluarnya juga kata kata "
kebersihan merupakan sebagian dari iman" tu yang biasanya di tempelin di
tempat wudu toilet.he he..
Tapi jika kalian denger
lagunya imam s arifin di radio atau mp3 pasti bisa geleng-geleng kepala sambil
menyanyi,walapun tidak melihat wajahnya yang menyanyi akan langsung tahu siapa
yang menyanyi lagu tersebut. Itu lah hebatnya perbedaan orang terknal dan orang yang mau
mengajak terkenal. He he
Iman pujiono sosok cowok yang
tinggi kurus lumayan manis sih...he he. " Siapa tau ada yang cari menantu
" salah satu reporter jtv wilayah surabaya,awal karirnya sebagai Reporter
dimualai setelah lulus kuliah yang mengambil jurusan ilmu komunikasi di
Universitas Muhammadiyah Malang. Keinginannya menjadi seorang jurnalis ketika
sering melihat orang-orang besar seperti Dahlan iskan,Harmoko,Akbar tanjung yang
dulunya berlatar belakang jurnali. Cita-cita itulah muncul,karena
menajdi seorang jurnalis mempunyai jaringan atau akses yang tidak
terbatas,seprti saja jika ingin menonton sepek bola even besar, kita bisa langsung
negkreng di pingiran lapangan tanpa harus antri karcis dan berdesakan sama
penoton lain.
Keinginan itulah yang membuat dirinya setelah lulus SMA, meneruskan kulaih di jurusan ilmu komunikasi. Iman memulai pertama kali kerirnya di bidang jurnalistik,menjadi penyaring informasi atau gattekipir radio swara wijaya kusuma FM Madiun. Setelah hapir selama tiga bulan kontrak kerja tidak di teruskan akibat, ngak tau alasane tiba- tiba di cut ".
Keinginan itulah yang membuat dirinya setelah lulus SMA, meneruskan kulaih di jurusan ilmu komunikasi. Iman memulai pertama kali kerirnya di bidang jurnalistik,menjadi penyaring informasi atau gattekipir radio swara wijaya kusuma FM Madiun. Setelah hapir selama tiga bulan kontrak kerja tidak di teruskan akibat, ngak tau alasane tiba- tiba di cut ".
Pria yang akrab di pangil sama teman bermainya gembol ini,selali gigih untuk mengapai cita-citanya sebagai
jurnalis, ia juga tekun dan beribadah selian itu juga mempunyai aktifitas sebagai salah penulis bloger. sebelum bergabung di Jawapos Media Televisi atau JT, Iman menjadi stringer tv swasta
indosiar atau wartawan lepas di wilayah Ponorogo, dengan di kedalikan seorang kontributor yang mengajinya saat beritanya tanyang sebesr Rp 100.000 itu pun juga belum jelas berita yang di liputnya akan tayang atau tidak kalau tidak tayang yang ngak gajian.
ke gigihanya dan keinginannya yang kuat ingin
menjadi jurnalis Iman,pada akirya meningalkan kota Ponnorogodan meningalkan pekerjaanya menjadi wartwasn steringer atau yang lebih akrab di panggil tuyul, Iman
akirnya memutuskan untuk hijrah ke Surabaya. Sempat beberapa bulan kerja di bank swasta milik bank asing sebagai "tukang tagih
utang" atau istilah kerenya
collection, dengan harapan apa yang menjadi cita-citanya menjadi Jurnalis akan di terima di media. Selajutnaya kenal dengan seorang Reporter JTV yang bernama Edwin
jaka yang menawarkan pekerjaan kepada saya bahwa di katornya di JTV baru saja ada yang keluar,dan bosnya membutuhkan kariawan untuk mengatiakan posisi yang keluar. Edwin jaka akirnya menemukan dengan pemimpin redaksi
JTV baapak Imam syafi'iyang menerimaku dan langsung mererima Iman utuk bergabung di news redaksi dan ber gabunglah Iman di sana.
Menurutnya,pekerjaan yang
sifatnya di lakukan di ruangan yang
berhubungan denga komputer dan AC membosankan. Kenapa di atas kita membedakan
antara iman pujiono dengan imam s arifin? Jawabnya cukup simpel sih kalau iman
pujiono sosok yang baru saja menjadi wartawan dan belum di ketahui semua orang.
Tapi kalau imam s arifin orang denger lagunya saja sudah tau sipa yang
menyanyi. Itulah perbedaanya. He he.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar