Minggu, 04 Desember 2011

Perbedaaan iman pujiono dan imam s arifin



    
                  Pengemar dangdut di indonesia pasti mengenal sosok penyanyi dangdut kawakan yakni imam s arifin. Penyanyi dangdut yang terklenal di era 90 an ini lagu lagunya cukup terkenal dan fenomenal sekaligus banyak dinyayikan semua orang yang menggemari musik dangdut. Tapi gini broo, sekarang kita mau bahas perbedaan antara imam s arifin dengan iman pujiono.

Pasti semua bloger tertawan bacanya dan bilang ih ngak penting banget sih? Mungkin juga  ada yang bertanya siapa sih iman pujiono itu? aku yakin pada ngak ada yang kenal dan kalaupun  di searcing di google pun pasti keluarnya juga kata kata " kebersihan merupakan sebagian dari iman" tu yang biasanya di tempelin di tempat wudu toilet.he he..

Tapi jika kalian denger lagunya imam s arifin di radio atau mp3 pasti bisa geleng-geleng kepala sambil menyanyi,walapun tidak melihat wajahnya yang menyanyi  akan langsung tahu siapa yang menyanyi lagu tersebut. Itu lah hebatnya perbedaan orang terknal dan orang yang mau mengajak terkenal. He he

Iman pujiono sosok cowok yang tinggi kurus lumayan manis sih...he he. " Siapa tau ada yang cari menantu " salah satu reporter jtv wilayah surabaya,awal karirnya sebagai Reporter dimualai  setelah lulus kuliah yang mengambil jurusan ilmu komunikasi di Universitas Muhammadiyah Malang. Keinginannya menjadi seorang jurnalis ketika sering melihat orang-orang besar seperti Dahlan iskan,Harmoko,Akbar tanjung yang dulunya berlatar belakang jurnali. Cita-cita itulah muncul,karena menajdi seorang jurnalis  mempunyai jaringan atau akses yang tidak terbatas,seprti saja jika ingin menonton sepek bola  even besar, kita bisa langsung negkreng di pingiran lapangan tanpa harus antri karcis dan berdesakan sama penoton lain.

Keinginan itulah yang membuat dirinya setelah lulus SMA, meneruskan kulaih di jurusan ilmu komunikasi. Iman memulai pertama kali kerirnya  di bidang jurnalistik,menjadi  penyaring informasi atau  gattekipir radio swara wijaya kusuma FM Madiun. Setelah hapir selama tiga bulan kontrak kerja tidak di teruskan akibat, ngak tau alasane tiba- tiba di cut ".

Pria yang akrab di pangil sama teman bermainya gembol ini,selali gigih untuk mengapai cita-citanya sebagai jurnalis, ia juga tekun dan beribadah selian itu juga mempunyai aktifitas sebagai salah  penulis bloger.  sebelum bergabung di Jawapos Media Televisi atau JT, Iman  menjadi stringer  tv swasta indosiar atau wartawan lepas  di wilayah Ponorogo, dengan di kedalikan seorang kontributor yang mengajinya saat beritanya tanyang sebesr Rp 100.000 itu pun juga  belum jelas berita yang di liputnya akan tayang atau tidak kalau tidak tayang yang ngak gajian.

ke gigihanya dan keinginannya yang kuat ingin menjadi jurnalis Iman,pada akirya meningalkan kota Ponnorogodan meningalkan pekerjaanya menjadi wartwasn steringer atau yang lebih akrab di panggil tuyul,  Iman akirnya memutuskan untuk hijrah ke Surabaya. Sempat beberapa bulan  kerja di bank swasta milik  bank asing sebagai "tukang tagih utang" atau istilah kerenya  collection, dengan harapan  apa yang menjadi cita-citanya menjadi Jurnalis akan di terima di media. Selajutnaya  kenal dengan seorang Reporter JTV yang bernama Edwin jaka yang menawarkan pekerjaan kepada saya bahwa di katornya di  JTV  baru saja ada yang keluar,dan bosnya membutuhkan kariawan  untuk mengatiakan posisi yang keluar. Edwin jaka akirnya menemukan dengan pemimpin redaksi JTV  baapak Imam syafi'iyang menerimaku dan langsung mererima Iman utuk bergabung di news redaksi dan ber gabunglah  Iman di sana.

Menurutnya,pekerjaan yang sifatnya di lakukan di ruangan  yang berhubungan denga komputer dan AC membosankan. Kenapa di atas kita membedakan antara iman pujiono dengan imam s arifin? Jawabnya cukup simpel sih kalau iman pujiono sosok yang baru saja menjadi wartawan dan belum di ketahui semua orang. Tapi kalau imam s arifin orang denger lagunya saja sudah tau sipa yang menyanyi. Itulah perbedaanya. He he.

Tidak ada komentar: