Rabu, 21 Juli 2010

Maaf aku Jadi Coleksen ya Allah

Profesi yang sebenatnay tidak hina ini ternyata membuatku tidak bisa berkembang, hanya bisanya naik pitam saja,tiap hari kerja anya cuman marah-marah saja kepada orang yang punya tanggungan tungaan hutang yang harus segera kita selesaikan. Kadang kita juga berfikir kalau kita dibalas gimana rasa kita? tentu kita pasti sakit hati. Namanya manusia tidak luput dengan kesalahan dan kekurangan, kadang kebutuhan kita lebih dan kadang kebutuhan berkurang. hanya sajan kita dikejar target kita hapir tiap hati maki-maki orang. Siapa sih Orang yang mau hutang? Semua orang tidak mau hutang,orang hutang karena banyaknya kebutuhan tiap hari yang tidak terduga.

Menurut etikanya Orang hutang wajib membayar,tapi pada kenyataanya otang hutang kan tidak selamanya punya uang untuk membayar,kadang banyaknya kebutuhanyang tidak terduga dan akirnya tidak bisa membayar hutang. Yang saya rasakan kepada pihak pengutang dan yang hutang sama juga. pihak pemberi pinjaman pada saat mau memberikan pinjaman tidak memikirkan kendala apa yang akan terjadi di tenggah-tengah nanti,tidak pernah memikirkan apakah nanti bisa bayar.piah peminjam sendiri juga sama kalau meminjam tidak bisa menentukan sama penghasila, yang pada akitnya tidak bisa bayar dan menjadi masalah bagi pihak yang meminjamkan. masalah ini akitnya kolektoryang turun tangan.

Maki-makian hinaan, dituduh maling kata-kata itu hampir setiap hari aku dengar miris rasanya kalaumendengar kata-kata itu. dalam hatisa saya apakah tidak ada cara lain yang tidak memaki-maki,yang kada samapi melampuibatas kesopanan. Pada dasatnya kita bekerja sebagai apapun kita harus punya etika,tap disini etika sudah tidak digunakan lagi.kalau seperti inisiapa yang disalahkan apakah colektornya,atau pihak peminjamnya? kalaun kita menyalahkan kita pasti menyalahkan pihak peminjam karena sudah ada janji-janji sebelum peminjaman, dan kolektor sendiri juga dikejartarget kalau tidaksesuai target maka kita eidak akan dapan bayaran.

pekerjaan ini tidak akan lama di diriku,keran menurutku pekerjaan ini tiodak bisa berkembang . Kita hanya dibodohkan dengan permainan uang,disitu yang kiata tahu hanyalah uang, jatuh tempo,denda,dan kapan mau bayar tidak ada pemikiran laen yang bisa membuatku berkembang. stelah mengetauinbidang yang sebelumnya tidak pernah aku tau yang hanya akudengar cerita dariotang ini, aku akirnya menjadi tahu dan suatu saat nanti aku tidaka akan melajutkan bidang ini yang sebenarnya sejak dulu tidak ada di cita-citaku ini.

Menjadi seorang jurnalis nampaknya yang sangat tepat bagi saya. Kerena jabatan jurnalais akan melekat pada diri kita sampai kapan pun. selain itu aku juga sangat bisa ber ekpresimenuangkan ide-ide indah yang selajutnya bisa dinikmati semua masyarakat dan menjadi seorang jurnalis kita bisa menjadi orang yang unik, dan kita bisa menjadi siapa saja. Lain halnya kolektor jabatan yang imetnya di masyarakat kita orang jahat semena-mena terhadap orang. semoga yang saya lakukan ini berguna bagi semua orang dan tidak menyulitkan orang lain,dan semoga Orang itu cepat di sadarkan, dengan mengunakan kedopanan yang di pakai... Amin ya Allah. semoga profesiku sekarang ini tidak akan selamanya dan akau kan cepat kembali ke dunia ku Jurnalis,

Tidak ada komentar: